Diawali dengan kisah Nabi Ibrahim berlanjut sejarah penyembelihan Ismail yang selamanya akan menjadi contoh keteguhan keimanan bagi setiap manusia.
Inti pembahasan adalah KEUTAMAAN TAUHID DAN HAL-HAL YANG MERUSAKNYA.
Kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah akan menjadi efektif bagi seseorang yang mengucapkannya dan menjadikan orang yang mengucapkannya menjadi seorang muwahid harus memenuhi 7 syarat berikut:
1. Ilmu
2. Yakin
3. Menerima dengan hati dan lisan segala konsekwensinya
4. Tunduk dan patuh dengan segala yang dikendakinya
5. Benar dalam mengatakannya (hati dan lidah singkron)
6. Ikhlas dalam mengamalkannya, tidak dicampuri ria
7. Mencintai kalimat tauhid ini dengan segala konsekuensinya
Hal yang merusak tauhid:
- Memakai tangkal, kalung, benang, kuningan, tembaga, besi, kulit dll dengan tujuan menghilangkan atau menolak bala'
- Mantera-mantera, jimat-jimat dan doa2 bid'ah yang ditulis (rajah) dengan kata-kata yang tidak bisa dipahami. Ini dengan tujuan meminta pertolongan jin, mengobati penyakit dan menghilangkan sihir.
- Tabarruk, meminta barakah kepada seseorang atau mengusap tubuhnya serta mengharap berkah darinya. Atau mencari berkah kepada benda-benda kayu, batu, pohon, bahkan Ka'bah pun tidak boleh diusap dengan mengharap berkah darinya.
- Menyembelih atas nama selain Allah, baik wali, setan, jin dengan maksud mengambil manfaat dan menghindari madharat dari mereka.
- Bernadzar kepada selain Allah Subhanahu wa ta'ala. Nadzar adalah ibadah sehingga tidak boleh ditujukan kepada selain Allah.
- Rasa yakin kepada Allah
- Khusyuk
- Ikhlas
- Pasrah
- Syukur
Semoga seluruh kru BMT ARAFAH kedepan bisa lebih ikhlas dan khusyuk dalam menjalankan segala Amanah.